(Tes masuk pesantren Imam Bukhari-Solo)
Al-Ustadz Ardin hafizhahullaahu ta’ala berkata : “Baru kemarin saya menginterview calon santri baru yang masih belajar di salah satu pesantren aswaja yang cukup terkenal”.
Saya : Kamu tahu apa itu Wahhabi.
Dia : Iya, itu salah satu kelompok sesat.
Saya : Yang kamu tahu kesesatannya apa ?
Dia : Banyak, seperti mengkafirkan orang yang bukan kelompoknya, menyamakan Allah seperti manusia, yang ikut tahlil kafir bahkan boleh membunuh orang yang tidak masuk kedalam kelompoknya….
Saya : Kamu tahu darimana ?
Dia : Dari ustadz saya dan kitab yang kami pelajari.
Saya : Kamu kenapa pindah ke pesantren ini ?
Dia : Di suruh ibu.
Saya : Yang memasukan kamu ke pesantren yang sekarang siapa ?
Dia : Ibu juga.
Saya : Coba cerita tentang ibumu ?
Dia : Ibu saya guru agama, dulu aktif di aswaja sekarang tidak lagi.
Saya : Sekarang ngaji apa ?
Dia : Ngaji di RADIO RODJA, selalu mendengarkan Radio Rodja.
Saya : Radio Rodja Wahhabi ya ?
Dia : Bukan, itu radio Ahlus Sunnah.
Saya : Mmmm..mmm…
Sesi terakhir sebelum pamitan, dia tanya…
Dia : Pesantren ini, kok (tatacara) shalatnya beda, alirannya apa ?
Saya : Aliran Ahlus Sunnah juga.
Dia : Yang dipelajari apa ?
Saya : Al-Qur-an, dan al-Hadits dengan tafsiran para Shahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. semua mazhab juga dipelajari disini, tapi tidak boleh taqlid, disini hanya mengambil pendapat mereka yang paling mendekati kebenaran.
Dia : Syukron ustadz.
Mereka para ahlul bida’ wal ahwa’ sedemikian rupa takutnya kepada Wahhabi sampai-sampai membuat tuduhan dusta dengan maksud menjauhkan kaum muslimin kepada da’wah tauhid yang haq.
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allaah, namun Allah berkehendak lain.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
يُرِيدُونَ لِيُطْفِؤُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci membencinya.” (QS. Ash-Shaff [61] : 8)
Dengan cara mereka membuat tuduhan dusta tersebut banyak kaum muslimin yang penasaran kepada Salafy hingga akhirnya mereka ruju’ kembali kepada pemahaman Salaf yang awalnya mereka tuduh aliran sesat.
_______________